Knowledge Management diartikan secara awam biasa disebut Manajemen Pengetahuan. Perusahaan yang banyak mengelola expert dan knowledge sebagai asset perusahaan untuk sustainable, innovative, competitive, biasanya memerlukan Manajemen Pengetahuan ini.
Manajemen Pengetahuan sendiri memiliki kerangka kerja (framework) implementasi sebagai berikut:
– vision – people – community – culture – process – content – taxonomy – value – technology.
Ketika saya selesai beribadah kepikiran (buat ngisi blog), apakah suatu knowledge management bisa dikaitkan secara ilmiah dengan agama saya dalam hal ini dengan referensi Qur’an, referensi Sejarah, referensi Kekinian terhadap knowledge management framework tsb.
Menariknya, selalu dijumpai pada perusahaan2 yang “bertahan” hidup ratusan tahun, memiliki perhatian serius terhadap manajemen pengetahuan. Coba menengok sejarah Bangsa dan Peradaban besar ternyata juga selalu dijumpai bahwa mereka sangat serius perihal Manajemen Pengetahuan, contoh sederhananya adalah bangsa-bangsa besar dan inovatif selalu memiliki Perpustakaan yang “Excellent” serta Klasifikasi Pengetahuan (taxonomy) seperti Dewey Decimal Classification, Librarian Congress Classification dsbnya.
Hal inipun dijumpai dalam Peradaban Islam masa lalu. Peradaban Islam sangat concern terhadap Manajemen Pengetahuan dengan dijumpai Perpustakaan yang besar, Tradisi Ilmiah sejak Knowledge Capturing berupa penerjemahan besar2an, sampai terbentuknya “Community of Practice” beragam bidang Kajian.
Mungkin ada dari pembaca bisa membantu memberi ide atau contoh secara real.
Leave a Reply